Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Kota Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua dari Negri Yaman

NGALONGPEDIA.COM - Pada kesempataan kali ini kita akan membahas artikel berjudul Fakta Kota Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua dari Negri Yaman.

Shibam atau Syibam adalah sebuah kota tua yang ada negri Yaman. Rumah orang orang disana mempunyai desain unik yaitu menjulang tinggi seperti gedung pencakar langit.

Kota shibam sudah ada sejak abad ke 2 Masehi, yang dimana kota ini merupakan kota tertua dengan konsep kontruksi vertikal.

Meski kota Shibam sudah ada sejak abad ke-2 Masehi, Ternyata sebagian besar bangunan kota ini dibangun sekitar abad ke 16.

Ada sekitar 500 bangunan di Kota Shibam, dan rata-rata tinggi bangunan di kota ini antara 7 hingga 11 lantai.

Meskipun bangunan di shibam terbilang tinggi, tapi uniknya, bangunan-bangunan di kota ini seluruhnya terbuat dari batu bata yang terbuat dari lumpur dan tanah liat.

Pada saat itu, penduduk kota menggunakan campuran air tanah liat dan jerami untuk membuat batu bata, yang kemudian dipanaskan di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga kering.

Bangunan di kota shibam, rata rata memiliki tinggi antara 7 hingga 11 lantai. Di Setiap lantainya dihuni oleh dua hingga empat keluarga.

Bagian bawah bangunan di kota ini, di desain tanpa jendela. Hal ini dikarenakan lantai dasar selalu di gunakan untuk menyimpan hewan ternak warga dan juga stok biji bijian. Sedangkan lantai atas digunakan oleh warga setempat untuk bersantai dan bersosialisasi.

Sementara itu, jembatan yang menghubungkan gedung dengan pintu antar bangunan berfungsi sebagai sarana penyelamatan diri jika terjadi situasi yang darurat.

Kota ini juga dikelilingi oleh sebuah benteng yang kemudian diberi nama Kota Tembok Shibam. Permukiman yang menjulang tinggi di kota Shibam terletak berdekatan satu sama lain dan sangat padat.

Alhasil, kota Shibam memiliki sistem jalur yang rumit dan kompleks dengan terowongan jalan yang sangat kecil.

Seorang arkeolog Perancis bernama Jian Francois Briten menyebut struktur batu lumpur Shibam mirip dengan gedung pencakar langit dan apartemen kelas atas di New York, sehingga ia menyebut kota Shibam sebagai "manhattan gurun pasir".

Shibam terletak di wilayah Hadramut dan berpenduduk sekitar 7.000 jiwa, terletak di titik pertemuan Asia, Afrika, dan Eropa.

Kota ini menjadi tujuan penting bagi para pelancong yang akan mengangkut barang-barang mereka melalui darat ke Timur Tengah dan Asia dengan membawa rempah-rempah dan dupa.

Sementara itu, sejak dahulu kala, kota Shibam telah menjadi kawasan yang cukup penting. Faktanya, sejak jaman dahulu, kota Shibam memiliki arti penting.

Pada abad ketiga Masehi, kota ini pernah menjadi ibu kota Kerajaan Hadramaut yang hingga kini dikenal juga dengan nama Shibam Hadramaut.

Selain itu, di sekitar Shibam terdapat lahan subur yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

Awalnya warga Shibam membangun kota ini di atas lahan datar, satu-satunya kawasan di Oasis yang cukup tinggi untuk terhindar dari banjir.

Mereka memilih kawasan ini karena Yaman tidak memiliki sungai atau danau permanen sehingga selalu kekurangan air.

Sementara itu, sumber air mereka satu-satunya adalah sebuah lembah yang merupakan sungai musiman yang mereka sebut Wadi, itulah sebabnya mereka memutuskan untuk membangun pemukiman di kawasan Shibam.

Seiring berjanannya waktu, karena letaknya yang strategis dan tanahnya yang subur, banyak pedagang dan petani yang datang ke kota ini, dan tentunya mereka membutuhkan ruang baru sebagai tempat tinggal.

Menambah luas wilayah bukanlah perkara mudah saat itu, karena membangun kawasan pemukiman yang lebih luas di dataran tinggi akan membuka peluang jika terjadi bencana banjir, sekaligus mempersempit oasis yang sangat subur.

oleh karena itu mereka membangun kota shibam dengan desain yang menjulang tinggi menggunakan bahan sederhana yaitu tanah liat dan jerami

Sedemikian rupa sehingga hampir seluruh bangunan tempat tinggal di kota ini berdiri tegak layaknya apartemen.

Hingga saat ini, bangunan-bangunan di Kota Shibam masih tetap seperti saat dibangun pada awal abad ke-16.

Bangunan-bangunan di Kota Shibam berusia lebih dari 500 tahun dan telah mengalami berbagai renovasi untuk mempertahankan kekuatannya.

Untuk melindungi bangunan dari hujan dan erosi, masyarakat Kota Shibam secara rutin merawat bangunan dengan lapisan bumi baru

Meskipun demikian, Shibam tetap menjadi bukti sejarah sebagai contoh luar biasa dalam pemukiman manusia, penggunaan lahan, dan perencanaan kota

Arsitektur lokal Shibam dinilai sangat fungsional, hal ini dicontohkan ketika kehadiran gedung pencakar langit diperlukan untuk mengatasi potensi permasalahan terkait air di Wadihadramon.

Selain itu, penggunaan material batu bata lumpur dan teknik konstruksi merupakan simbol ekspresi yang luar biasa dan terkait erat dengan budaya tradisional Arab dan Muslim.

Meski masih berstruktur bangunan bata lumpur tradisional, kota ini memiliki sistem pengelolaan perkotaan yang cukup lengkap

Shibam dikelilingi oleh lahan pertanian yang subur sehingga memiliki sistem perekonomian komprehensif yang melibatkan sektor pertanian

Pertanian tidak hanya menjadi sumber pangan bagi penduduk perkotaan, namun juga mendukung pembangunan berkelanjutan bangunan perkotaan.

Karena setelah tanaman dipanen, masyarakat Shibam memanfaatkan jerami yang dipanen sebagai bahan campuran untuk membuat bahan bangunan

Karena seperti yang sudah dijelaskan, bangunan di Kota Shibam perlu dirawat secara rutin dengan lapisan lumpur baru

Oleh karena itu, secara historis, Shibam menjadi kota yang disegani berkat metode perencanaan lahannya yang cerdik, terutama berkat arsitekturnya yang selaras dengan penduduk yang sangat setia pada budaya tradisional Muslim.

Itulah sebabnya kota Shibam menjadi salah satu Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak tahun 2015

Jangan lupa kalian cek juga Tiktok dan Youtube ngalongpedia biar kalian gak ketinggalan video menarik dari ngalongpedia.

Posting Komentar untuk "Fakta Kota Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua dari Negri Yaman"

RajaBackLink.com