Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

15+ Burung Elang Yang Ada Di Indonesia Beserta Ciri Khasnya

NGALONGPEDIA.COM - Pada kesempataan kali ini kita akan membahas artikel berjudul 15+ Burung Elang Yang Ada Di Indonesia Beserta Ciri Khasnya.

Elang adalah burung simbol keberanian. Burung ini merupakan hewan karnivora yang dapat terbang tinggi dan dengan cepat menerkam mangsanya.

Di antara sekian banyak jenis elang yang tersebar di seluruh dunia, setidaknya Indonesia memiliki 17 jenis elang yang tersebar di seluruh nusantara.

gambar elang keren

Elang Indonesia jenis ini sangat mengesankan di mata dunia. Ya, elang merupakan salah satu predator puncak yang ada di dunia. Elang sangat membantu manusia karena dapat mengendalikan pertumbuhan hama.

Beberapa makanan elang diyakini mengganggu aktivitas manusia. Jadi wajar jika burung elang sangat digemari orang.

Ada beberapa jenis burung elang di Indonesia. Burung-burung elang ini sangat luar biasa dan merupakan hewan endemik di Indonesia. Sehingga beberapa di antaranya jarang ditemukan di negara lain.

Daftar Isi

Berikut Daftar Burung Elang yang Ada Di Indonesia

1. Elang Jawa

Elang Jawa memiliki nama latin Nisaetus bartelsi. Ukuran tubuhnya sekitar 60 cm, tersebar luas di hutan pegunungan pulau Jawa.

Sayangnya, elang jawa saat ini masuk dalam daftar burung langka dan terancam punah. Populasi burung ini di alam liar hanya sekitar 300 pasang.

Ciri khas elang jawa, warna bulunya didominasi warna coklat, krem ​​dan sedikit warna gelap pada bagian sayapnya. Menariknya, jenis elang Indonesia ini memiliki jambul atau mahkota berwarna hitam.

Makanan elang jawa termasuk burung kecil, reptil, hewan pengerat, dan monyet kecil hingga sedang.

2. Elang Ular Bawean

Selanjutnya Elang Ular Bawean atau Spilornis baweanus. Elang ini endemik pulau Jawa. Elang Ular Bawean dapat ditemukan di Pulau Bawean, sebelah utara Pulau Jawa.

Burung ini cukup sering memanggil untuk berkomunikasi dengan elang lainnya. Ciri khas burung ini adalah bulunya yang berwarna gelap dan agak putih, serta jengger yang pendek.

Elang Ular Bawean juga masuk dalam daftar burung yang terancam punah. Bahkan populasinya di alam hanya 60-75 ekor. Jika Anda menemukan elang ini di hutan, lepaskan saja, karena jumlahnya sangat sedikit.

3. Elang Ular Sulawesi

Jika sebelumnya dari Bawean, sekarang mari kita temui Elang Ular Sulawesi atau Spilornis rufipectus. Burung ini memiliki ciri khas warna tubuh coklat tua dan corak putih krem ​​pada beberapa bagian tubuhnya.

Burung ini berbeda dari burung sebelumnya karena tidak terancam punah. Namun, ada kekhawatiran karena penggundulan hutan yang sedang berlangsung, jumlah burung ini akan segera berkurang.

Makanan utama Elang Ular Sulawesi adalah reptil, hewan pengerat dan hewan yang mati di padang rumput.

4. Burung Elang Sulawesi

Masih di Sulawesi, kali ini namanya berbeda yaitu Elang Sulawesi atau Nisaetus lanceolatus. Elang Indonesia jenis ini berukuran cukup besar yaitu 50-60 cm. 

Ciri-cirinya adalah bulu berwarna coklat kehitaman dan bagian bawah badan berwarna putih.

Burung ini dapat ditemukan di beberapa pulau seperti Bangka, Taliabu, Buton, Mangole, Lembeh, hingga Muna.

Populasi elang sulawesi masih cukup banyak, di alam sekitar 1000.10000 ekor. Semoga burung ini tetap seimbang. Anda tidak mengambil habitat untuk menjaga agar burung ini tetap hidup.

5. Elang Flores

Namanya Elang Flores atau Nisaetus floris, tetapi bisa ditemukan di beberapa pulau lain. Elang ini dapat ditemukan di enam pulau lain di sekitar Flores.

Ciri khas elang flores adalah bulu putih di kepalanya yang mencapai bagian bawah tubuhnya. Warna hitam coklat tua mendominasi pada bagian punggung, sayap dan ujung ekor.

Meski secara fisik menarik, jumlahnya di alam semakin berkurang. Ya, mungkin karena keindahan burung tersebut, banyak orang yang ingin menjualnya.

Menurut Daftar Merah IUCN, saat ini diperkirakan terdapat 100-240 elang flores di alam liar.

6. Elang Hitam

Elang hitam atau biasa disebut Ictinaetus Malayensis adalah burung elang yang berukuran sekitar 70 cm. Saat terbang, burung ini terlihat besar dengan lebar sayap yang lebar.

Tahukah Anda bahwa spesies elang Indonesia memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Ia hidup di daerah yang terletak pada ketinggian 300-2000 m dpl

Ciri-ciri burung Elang Hitam biasanya berjari-jari, kuat dan sayapnya lebar. Warna bulu pada tubuhnya hitam pekat, kecuali ekornya yang memiliki sedikit warna coklat.

Ada pola bergaris kuning di bagian dada. Ada lagi yang istimewa, burung memiliki jari kelingking pendek, dan bentuknya tidak proporsional.

Elang hitam biasanya aktif dari pagi hingga siang hari. Saat terbang menggunakan pola terbang melambung atau soaring. Terkadang burung ini juga mengeluarkan suara seram seperti ular elar bido.

Makanan elang hitam biasanya kadal, tikus, tupai, ayam dan hewan kecil. Saat ini elang hitam berstatus sebagai burung yang dilindungi secara hukum dan terancam punah atau low risk (least concern).

7. Elang Brontok

Kami akan memperkenalkan kepada anda tentang burung elang brontok yang memiliki nama latin Spizaetus cirrhatus. Elang Indonesia jenis ini memiliki panjang tubuh 60 cm dan mirip dengan elang jawa.

Bulu di tubuhnya memiliki fase terang dan samar. Ciri burung ini jambul dan tidak jambul. Kemudian sayap burung garuda agak membulat dan melengkung ke atas seperti burung garuda jawa.

Namun ukuran ekor burung ini lebih pendek dibandingkan dengan elang jawa. Oh iya Elang Brontok jarang bunyi. Ini mungkin yang disebut pria berdarah dingin.

Makanan utama elang brontok adalah tupai, tikus, kadal, tupai dan hewan kecil lainnya. Elang Brontok dilindungi secara hukum dan berstatus Low Risk or Least Concern.

8. Elang Ular Bido

Jenis elang lain yang ada di Indonesia adalah elang ular bido atau Spilornis cheela. Elang ular bido merupakan elang dengan ukuran rata-rata dari sekitar 50 cm hingga 60 cm.

Berbeda dengan elang jawa dan brontok yang pendiam, elang ular bido memiliki kebiasaan bersuara keras. 

Selain itu elang ini juga sangat mudah beradaptasi sehingga dapat ditemukan di berbagai habitat mulai dari hutan primer dan sekunder, hutan pantai, perkebunan, savana dan daerah yang dekat dengan pemukiman manusia.

Sayap elang ular bido berbentuk melengkung seperti huruf C, sayapnya juga terlihat agak membulat dan memiliki garis putih tebal di tepi sayapnya. Ekornya pendek dan terkadang berkibar.

Ular bido tidak menumbuhkan rambut di sekitar mata elang. Sedangkan bulu berwarna coklat tua dan hitam mendominasi bagian tubuh, dan motif seperti bercak putih muncul di bagian dada dan perut.

Seperti elang jawa, elang ular bido juga memiliki kebiasaan terbang gliding dan soaring. Elang ini memiliki kebiasaan bergerilya di antara mahkotanya saat memburu mangsanya.

Karena cukup berisik, elang ular Bido kerap mengeluarkan ribuan suara, seperti bersiul. Mangsa utama elang ini adalah ular, tikus, kelinci, tupai, kadal dan lain-lain. 

Habitat elang kepala ular bido cukup luas dan dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Asia, mulai dari India, Sri Lanka, Nepal, Cina, Sunda Besar, Semenanjung Melayu hingga Filipina.

9. Elang Ular Jari Pendek

Sebagian besar elang ular berjari pendek juga dikenal sebagai Circaetus gallicus. Burung ini cukup besar yaitu 65 cm. Asli Indonesia, elang ini sering terlihat di Taman Nasional Baluran Situbondo di Jawa Timur.

Selain itu, burung ini juga ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Iran, India, Mongolia, dan China. Patung ular berjari pendek ini bercirikan bulu berwarna abu-abu kecokelatan di bagian atas tubuh dan bagian bawah berwarna coklat tua keputihan.

Perutnya memiliki garis horizontal yang sama, ekornya memiliki garis horizontal yang sama, kemudian matanya memiliki iris kuning, paruh abu-abu kehitaman, dan kaki kuning kehijauan. Saat burung masih muda, bulunya terlihat lebih pucat.

Elang ular berjari pendek suka menghuni tepi hutan sekunder. Dia memiliki kebiasaan terbang seperti alap-alap, sehingga banyak orang salah mengira dia sebagai alap-alap.

10. Elang Gunung

Ada lagi elang yang berukuran cukup besar, namanya Elang Gunung atau Nisaetus alboniger. Burung ini memiliki ukuran tubuh 50-58 cm dan lebar sayap 100-115 cm. Dan berat tubuhnya sekitar 830 gram.

Yang membuatnya tampak mempesona adalah sanggul di kepalanya, lalu ekor bergaris dan dada penuh dengan pola tidak rata yang memanjang hingga ke kakinya.

Iris mata berwarna kuning, dengan paruh abu-abu, dan kakinya berwarna kuning. Kepalanya berwarna hitam. Bunyi burung elang Indonesia jenis ini sangat mirip dengan burung elang Jawa. 

Habitat aslinya adalah hutan primer, hutan pegunungan, dan pegunungan pada ketinggian 300 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.

Makanan elang gunung adalah ayam, burung, kadal, dan mamalia kecil. Dia juga makan tupai dan tupai dari waktu ke waktu.

11. Elang Wallace

Elang Wallace hidup di kawasan hutan Kalimantan dan Sumatera. Penyebarannya juga dapat ditemukan hingga ke selatan Thailand dan Malaysia. 

Elang dengan nama latin Nisaetus nanus ini memiliki ukuran tubuh rata-rata 43 hingga 58 cm dengan berat 500 hingga 610 gram.

Penyebaran elang ini hampir di seluruh Sumatera, Kalimantan, Bangka dan Nias. Selain itu, mereka juga mendiami wilayah Sabah, Sarawak, Brunei Darussalam, Semenanjung Melayu, termasuk Myanmar selatan dan Thailand. 

Elang Wallace sulit ditemukan di daerah dataran rendah, karena biasanya hidup di daerah 1.000 meter di atas permukaan laut, termasuk hutan pinus, rawa, dan perkebunan.

Elang Wallace memangsa kelelawar, burung, dan kadal. Kebiasaan berburu adalah terbang berpasangan atau kelompok kecil. 

Gerakan khas yang sering dilakukan adalah seperti terkejut dan terlihat terburu-buru sebelum terbang ke pohon lain.

12. Elang Laut Perut Putih

Elang laut berperut putih atau yang bernama latin Halieestus leucogaster merupakan burung berukuran besar mencapai 85 cm. 

Elang ini disebut raja lautan karena ditemukan dari daerah pantai hingga hutan dataran rendah, beberapa di antaranya dapat hidup hingga 3.000 meter di atas permukaan laut.

Ukuran tubuhnya sangat besar, dengan sayap yang panjang dan lebar serta kuat. Kepala albatros memiliki perut pendek, dan ekornya sangat pendek dan berbentuk baji. 

Bulunya sebagian besar berwarna putih dengan sayap membentuk pola hitam di bagian atas dan hitam putih di bagian bawah. Jika sudah matang, warna putihnya akan menjadi coklat muda.

Saat berburu mangsa, elang ini memiliki kebiasaan terbang rendah di atas air kemudian menangkap mangsa berupa ikan atau burung lainnya. 

Penyebarannya meliputi India, Asia Tenggara seperti Filipina dan india, serta Australia. Elang laut dada putih merupakan hewan yang dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 Tahun 1999.

13. Elang Bondol

Elang bondol atau Haliastur indus adalah burung maskot DKI Jakarta. Ukuran tubuh rata-rata dan kegigihan populasi sangat mengkhawatirkan.

Elang Bondol memiliki kemiripan dengan elang botak, tetapi lebih kecil. Kemampuan menyedot debunya sangat besar sehingga terhitung di antara kelompok layang-layang.

Ciri fisik Elang Bondol berwarna putih dan coklat muda. Pada burung dewasa, kepala, leher, dan dada berwarna putih. Sebaliknya, sayap, perut, punggung, dan ekor berwarna coklat muda.

Saat remaja, tubuhnya didominasi oleh warna coklat dengan bekas luka di dadanya. Memasuki usia 2 tahun, warnanya akan berubah menjadi putih keabu-abuan, mencapai usia dewasa pada usia 3 tahun.

Meski sering ditemukan menyendiri, hewan ini berburu secara berkelompok hingga mencapai 35 individu. 

Ia mencari mangsa dengan cara terbang rendah di atas permukaan air untuk mencari mangsa berupa ikan, udang atau kepiting. 

Bahkan elang bondol juga memangsa burung lain seperti burung camar dan sebagainya. Selain itu, elang ini juga memakan ayam, serangga, dan mamalia kecil.

14. Elang Ikan Kepala Abu

Elang ikan berkepala abu-abu atau Chthyophaga ichthyaetus adalah elang besar yang mempunyai berukuran sekitar 70 cm. 

Penyebarannya di Indonesia meliputi wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, meskipun belum ada laporan akhir-akhir ini. 

Distribusi yang lebih luas mencakup Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, India, Asia Tenggara, Sunda Besar, dan Filipina.

Elang ikan berkepala abu memiliki sayap yang membulat dan berbeda dari elang laut berperut putih yang kuat. Warna bulunya abu-abu, coklat dan putih.

Burung ini adalah ikan predator yang hidup di perairan, danau, sungai, dan rawa. Elang berkepala abu-abu memiliki kemampuan menyelam dan menerkam ikan dengan sangat baik.

15. Elang Perut Karat

Elang Perut Karat atau Hieraaetus kienerii adalah burung berukuran agak kecil yang hidup di kawasan hutan pegunungan. Penyebarannya meliputi wilayah semenanjung tropis dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara, seperti India bagian selatan, Himalaya, Filipina, Sulawesi, dan Sunda Besar.

Bulunya berwarna hitam kemerahan dan putih dengan jambul di kepalanya. Elang dewasa memiliki mahkota hitam, pipi dan dagu bawah, ekor coklat dengan garis hitam tebal dan ujung putih. 

Dagu, tenggorokan putih, dan dada bergaris hitam, sedangkan panggul, perut, kaki bagian bawah, dan ekor berwarna coklat kemerahan dengan guratan hitam. Selama penerbangan, bintik-bintik pucat dan bulat muncul di pangkal bulu primer.

Sedangkan saat remaja, tubuh bagian atas berwarna coklat kehitaman dengan bintik hitam di sekitar mata. Alis dan tubuh bagian bawah berwarna keputihan, iris berwarna merah, urat berwarna hitam, sera dan kaki berwarna kuning.

Umumnya elang merah mendiami pinggir hutan. Kebiasaan saat terbang mencari mangsa adalah berputar-putar di dalam wilayahnya dan kemudian meluncur rendah di puncak pohon atau ke tanah.

16. Elang Tikus

Elang tikus atau Elanus caeruleus merupakan burung berukuran sedang dengan panjang 30 cm hingga 45 cm. Burung ini memiliki cara terbang yang unik seperti alap-alap, namun sayapnya lebih bulat dan memiliki mata yang cerah. 

Penyebarannya meliputi dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Elang termasuk dalam kelompok "layang-layang" yang suka terbang di udara.

Tubuhnya ditutupi bulu primer hitam panjang dan bercak bahu hitam. Pada orang dewasa, warna mahkota, pugu, sayap pelindung, dan pangkal ekor berwarna abu-abu, dan bulu di wajah, leher, dan tubuh bagian bawah berwarna putih.

Elang tikus memiliki kebiasaan bertengger di pohon mati atau tiang telepon. Di udara, ia melakukannya dengan terbang melayang layang seperti mengintai mangsa dan sering berburu di lapangan terbuka. Mangsa utamanya adalah belalang, ular, tikus dan burung kecil lainnya.

17. Elang Paria

Elang paria atau Milvus Migrans merupakan burung pemangsa yang jumlahnya masih cukup banyak. Ukurannya sekitar 65 cm dan memiliki bulu coklat tua dengan ekor bercabang yang khas. Kepala terkadang lebih cerah dari bulu belakang.

Saat muda, kepala dan tubuh bagian bawah bergaris-garis kuning tua. Pada iris matanya berwarna coklat, paruhnya berwarna abu-abu, sera dan kakinya berwarna biru keabu-abuan. 

Di Indonesia, elang paria dapat ditemukan di Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian utara, dan jarang ditemukan di Sulawesi dan Sunda Kecil.

18. Elang Papua (Rajawali Papua)

Elang Papua atau Harpyopsis novaeguineae berasal dari keluarga elang. Elang Papua merupakan satu-satunya elang di Indonesia dari kelompok elang harpa, dimana spesies lain seperti elang jambul dan elang harpa hidup di Amerika.

Elang Papua berukuran besar, sekitar 75 cm hingga 90 cm, dengan lebar sayap hingga 157 cm dan berat 1,6 hingga 2,4 kg. Secara umum, betina memiliki tubuh yang lebih besar daripada jantan.

Elang Papua bagian atas berwarna abu-abu kecoklatan, dada bagian atas berwarna coklat pucat, sayapnya lebar, paruhnya kuat, dan irisnya besar. Ekornya menyerupai albatros perut putih, yang lebih pendek, dan bulunya mirip dengan elang ekor putih, tetapi lebih kecil. Kaki elang Papua panjang dan kuat.

Habitat Elang Papua adalah hutan pada ketinggian 3.200 m dpl, yang merupakan endemik Papua dan Papua Nugini. Elang ini memiliki kebiasaan mengunjungi bangkai dan memangsa couscous, anjing, babi, kadal, burung, ular, dan tikus.

19. Elang Tutul Besar (Rajawali Totol)

Elang Tutul Besar atau Aquila clanga adalah spesies elang yang hidup di hutan dataran rendah. Penyebarannya sangat luas, dari Eropa hingga Asia, berkembang biak dari Finlandia hingga China. 

Kemudian pada musim dingin mereka bermigrasi ke Jepang, Korea, Taiwan, India, Pakistan, Kamboja, Bangladesh, Malaysia, Singapura dan india khususnya Sumatera.

Ukuran tubuh Elang Bintik Besar sekitar 62 cm hingga 74 cm. Bulunya berwarna gelap pucat dengan bulu terbang yang ramping. Bagian bawah sayap berwarna lebih gelap daripada remiges. 

Anak ayam elang bintik besar memiliki garis melintang dengan bintik putih di sayap atas.

Penutup

Itulah beberapa jenis burung elang yanf ada di Indonesia yang tidak terdapat di negara lain. Elang ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia.

Mereka seharusnya dirawat karena spesies burung elang semakin sedikit. Kami khawatir anak cucu kami tidak bisa melihat langsung elang endemik Indonesia ini.

Mereka hanya dapat mendengar cerita dan foto dari Internet. Untuk itu, sebelum burung elang benar-benar punah, kami hadirkan beberapa foto burung elang sebagai kenang-kenangan.

Jangan lupa kalian cek juga Tiktok dan Youtube ngalongpedia biar kalian gak ketinggalan video menarik dari ngalongpedia.

Posting Komentar untuk "15+ Burung Elang Yang Ada Di Indonesia Beserta Ciri Khasnya"

RajaBackLink.com